Hidup Menjadi Lebih Baik Dengan Stoikisme, Bagaimana caranya?

 Halo Sobat-Sobat Online On Blogger!

Gimana Kabarnya.

Saya amat bersyukur atas kebaikan Sang Mutlak yang masih memberikan kesempatan, kesehatan, dan kemauan yang dengan perantaraan kesepuluh jari tangan saya itu membuat saya bisa membagikan sedikit curahan-curahan pengenahuan seputar Filsafat yang saya tahu dan fahami.

So lanjutnya di kesempatan kali ini saya mau membagikan tentang "Bagaimana Hidup menjadi Lebih Baik Dengan Stoikisme."

Madzhab Filsafat Stoikisme adalah salah satu aliran Filsafat yang bersifat Universal, bisa diikuti oleh barbagai macam kalangan, baik bagi rakyat biasa maupun rakyat konglomerat dan bangsawan.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Epictetus :"Yang kupahami tidak memandang gelar maupun kelas, semua bisa ikut, bagaimana hidup bisa tenang tentram jika masih memandang status [gelar dan kelas masyarakat]?"

So, bagaimana Stoikisme bisa membuat hidup kita menjadi lebih baik?

Ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh kita yang sedang mencari ketenangan hidup, dengan nilai-nilai universal stoik, sehingga itu bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dengan cara hidup stoik, kamu ibaratnya sudah mengisi lagi bensin untuk terus melangkah melewati segala keadaan.



Pertama: Jangan keseringan memikirkan segala hal yang diluar jangkauanmu

Kamu mungkin sering kepikiran ketika teman kamu, atau orang yang ada disekitarmu, nyinyir atau menyinggun soal gaya kamu, baju kamu, atau bahkan kamu sering mikirin, duuh besok ulangan, atau kamu berfikir ragu akan hasil ulangan besok, atau juga kamu berfikir bahwa besok akan ada hal yang menakutkan yang tidak ingin kamu alami?

Atau kamu kefikiran ketika teman sekolah membicarakanmu karena kamu belum bisa beli gaget baru, atau karena nilai kamu di bawah rata-rata?

Nah dengan terus memikirkan hal-hal yang belum tentu bisa kita kendalikan inilah yang dapat membuat hidupmu gak bahagia, karena dengan meikirkan terus hal-hal ini akan membuat hatimu diliputi kecemasan dan kekhawatiran, sehingga emosi negatif pada dirimu naik, yang akhirnya mepengaruhi pada keadaan moodmu.

Epictetus pernah berkata demikian:"Satu-satunya jalan untuk bahagia adalah dengan berhenti mengkhawatirkan segala hal yang berada di luar jangkauan kita.”

Epictetus sendiri adalah seorang budak/hamba sahaya di zaman kekaisaran Romawi, coba bayangkan jika kamu bisa seperti dia, dan rasakan, apakah ketidakbahagiaan dan kepiluan hati yang akan kamu rasakan atau justru sebaliknya dengan kebahagiaan dan ketenangan hidup?

Dasar dari ide Stoik adalah manusia tidak bisa mengendalikan dunia disekitarmu, tetapi kita bisa mereaksi terhadap dunia itu sendiri.

Ibarat seorang pilot yang menerbangkan pesawat, kamu mungkin gak bakalan bisa mengendalikan angin kencang di udara, tapi kamu bisa mengendalikan arah terbangnya pesawat sehingga bisa melewati angin kencang itu.

Dan apa saja yang gak bisa kita kendalikan?

Kematian, siapa orang tuamu, keturunanmu nanti, hal-hal eksternal, waktu, dan lan sebagainya!

Jadi jangan gunakan waktumu dalam kesia-siaan dengan sibuk memikirkan hal-hal yang memang jelas di luar jangkauan kita, karena semua itu hanya kan membuat kamu Penat.

Kedua: Mempokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita jangkau

Dalam buku Meditations, penulis Marcus Aurelius menulis demikian:"Kamu bisa mengenadlikan pikiranmu, yang bukian diluar diri kamu, ketka kamu bisa menyadari itu, maka kamu akan menemukan kekuatan!"
Artinya, pikiran kita sebenarnya bisa kita kusiri, dengan sadarnya kita dalam mengendalikan pikiran sendiri, maka kita akan tahu, bahwa kita bisa dan kita kuat untuk mengendalikan diri SENDIRI.

Dalam Filosofi Teras [Stoikisme] ada dua hal yang sepenuhnya bisa dikendalikan oleh kamu, yaitu pikiran dan perbuatan.

Kita tidak bisa memperkirakan waktu dan kejadian yang akan menimpa kita di masa mendatang, tapi kita bisa menyikapi dengan cara pandang kamu atas peristiwa yang menimpa diri kamu sendiri.

Dan kamu juga bisa memilik tindakan yang kamu pilih dalam menghadapi peristiwa ini

Jadi inilah yang disebut kekuatanmu, yakni kamu dapat mengendalikan pikiran dan mengambil keputusan dengan tindakanmu sendiri.

Ketiga: Menghargai waktumu

Marcus Aurelius pernah berkata demikian:"Stop buat hidup dengan seakan-akan kamu akan hidup berlaksa-laksa tahun, sebab perlu kamu tahu, mati akan menimpa kamu kapan saja, jadi gunakan masa hidupmu buat menjadi manusia baik."

Ketika kamu mempelajari filosofi Stoik, kamu harus ini, ini adalah mutiara intan permata yang terjga didasar samudera, dengan memilih pola pikir yang baru dalam mengatur waktumu.

Hidup di era globalisasi ini sering kali melupakanmu bahwa hidup ini bersifat fana [sesaat], jadi, apa yang sudah kamu lakukan selama kamu hidup di bumi ini.?

Apakah kamu sudah menjalankan amaluiah baikmu? apakah kamu sudah melakukan hal-hal yang bisa membuatmu senang dan tenang?

Atau justru kamu malah sering berbuat keributan dengan orang lain? sering mengunjing, iri hati, dengki, marah, tidak mau berkembang, terus mengeluh akan kehidupan yang kamu jalani?

So, perlu kamu ingat, gunakan waktumu sebaik mungkin, agar kamu gak nyesel di akhir waktu.

Keempat: Mengasihi dan mencintai diri kamu sepenuhnya.

Kesibukanmu dalam mencapai sesuatu yang kamu ambisikan sering menjadikan kamu lupa pada keadaan diri kamu sendiri, apakah kamu ingat pada diri kamu sendiri?

Apakah kamu sudah menyapa diri kamu, menanyai keadaannya, apakah dia sehat, bahagia, atau malah sebaliknya?

Seneca berkata:"Gak ada bukti yang paling sahih mengenai seseorang yang bisa mengendalikan pikirannya sendiri dengan baik, kecuali bagi mereka yang sadar sepenuhnya akan dirinya sendiri, dan mau meluangkan waktu buat dirinya sendiri."

Apabila kamu merasa tenang dalam sendiri, atau menyadari keadaan di lingkungan sekitar, itu artinya kamu sudah matang dalam berfikir dengan baik.

Namun bagaimana caranya untuk bisa berbicara dengan diri sendiri? semua bisa kamu lakukan dengan tahapan-tahapannya sehingga kamu mencapai kebiasaannya.

Luangkan waktu dalam kesibukanmu, cari tempat yang hening dan tenang untuk menyendiri.

Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan lewat mulutu dengan pelan-pelan, rasakan setiap tarikan udara di tenggorokan dan dadamu, dan nikmatilah setiap kunyahan makanan dimulutmu, dan rasakan dalam dalam setiap hal yang dapat diraba, dicium oleh indera kita, baik itu wangi parfum, lampu malam hari, bintang-bintang, dan udara sejuk.

Selalu hadirkan suasana itu dalam diri anda, dan rasakan semuanya, rasakan kebebasan, rasakan kenikmatan, dan kebahagiaan untuk mengenali siapa dirimu.

Dan perlu kamu ingat, sahabat terbaikmu adalah diri kamu sendiri.

Kelima: Mengendalikan Hasrat Keinginan Pribadi.

Tidak ada salahnya bagi kamu untuk berhasrat untuk memiliki yang kamu inginkan, selama itu wajar dan didalam kemampuanmu, karena itu adalah hak bagi setiap orang, yang jadi masalahnya adalah ketikakamu menginginkan sesuatu sampai melupakanmu dan menjadi pikiran didalam dirimu.

Epictetus pernah bilah seperti ini:"Kekayaan itu bakanlah memiliki segala sesuatu, tapi memiliki keinginan yang sedikit." begitu juga dengan Seneca yang berkata demikian:"Gak ada orang yang bisa memiliki semua yang diinginkannya, namun setiap orang punya kuasa untuk menghentikan keinginan-keinginan yang belum dia miliki, adapun ia lebih memanfaatkan apa yang sudah ia miliki saja."

Wajar bagi kamu menginginkan rumah yang lebih baik agar keluargamu bisa terlindungi dari air hujan dan panas matahari, atau pekerjaan yang lebih baik gajinya, agar nafkahmu bisa mencukupi kebutuhan keluargamu.

Hanya saja yang jadi masalah kalo kamu udah terlanjur menginginkan segala sesuatu hingga itu mengganggu pikiranmu, dan membuat kamu merasa selalu kurang dan tak mau bersyukur.

Sebab banyak orang yang terjerumus kedalam pemikiran bahwa uang adalah segalanya.

Keinginan itu normal selama bisa kamu capai, dan tidak mengganggu diri pribadimu, salahnya kalau keinginan sudah meracunimu, hingga kamu lupa diri, menghalalkan berbagaimacam cara untuk memilikinya.

Dan apabila kamu tak bisa mendapatkan apayang kamu inginkan itu bisa menumbuhkan rasa kecewa, kesel dan lain sebagainya, yang menjadi biang penyakit bagi dirimu.

Dan seenarnya kamu bisa meringankan keinginanmu, contonya kamu mau tas Gucci, kamu gak perlu beli yang orsinilnya, yang KW nya juga bisa kamu beli, ya walaupun gak menjanjikan dari segi kualitas dan bahan, tapi setidaknya itu bisa mengobati rasa keinginanmu.

Dan yang terpenting, utamakan keinginan yang manfaatnya lebih bagimu terlebih juga bermanfaat bagi orang rumahmu. jangan membeli barag-barang yang kurang berfaedah, dan yang paling pentingnya, gunakan barang yang ada, yang kamu miliki dengan bijak, perbaiki barangmu yang rusak sebelum kamu membeli yang baru. 

Dan juga jangan lupa untuk selalu bersyukur apabila kamu memiliki banyak keinginan, syukuri semua yang ada padamu, karena mungkin kamu sudah memiliki semua yang kamu inginkan, namun kamu lupa.

Juga berdoa dan ikhtiarkan keinginanmu yang masih bisa kamu usahakan, namun apabila itu tak kamu dapat juga, jangan paksakan, agar kamu gak menderita.

Kelima point penting itu adalah cara Filosofi Stoikisme membuatmu lebih baik dalam menjalani hidup, agar kamu bisa ternsenyum bahagia, hidup tenang tanpa beban pikiran.

Jadi intinya Filosofi Stoikisme apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah mengendalikan apa yang masih dalam jangkauanmu, dan kemampuanmu. 

Dan segala hal-hal diluar kendalimu adalah tak bisa kamu jangkau, tapi kamu punya kuasa kendali atas dirimu, pikiranmu, kehendakmu, jiwamu, ragamu, dan semua yang ada padamu sendiri.

Pilihlah jalan hidup yang baik, terapkan nilai-nilai mulia dari Filosofi Stoik ini.

Mungkin cukup sekian yang bisa saya bagikan

Terimakasih'

Semoga semua Makhluk berbahagia

Salam.

HadYo Ridwan. M


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Filosofi Teras (Filosofi Stoicism/Stoikisem)

Makna Hidup Menurut Filsafat Nihilisme

Apakah Manusia Mempunyai Free Will Dalam Hidupnya Menurut Filosofi Determinisme