Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

GOD IS DEAD [Tuhan Telah Mati] Menurut Filsafat Nietzsche

Gambar
TUHAN TELAH MATI     Halo sobat-sobat blog ku, ketemu lagi ni sama saya di postingan Blogger terbaru saya... Masih seputar filsafat sih! Saya amat bersyukur kepada Theos sang Kurios kita, Dialah yang [Beberapa dari] kita sebut dengan nama Tuhan, YHWH, Adonai, Rabb, Allah, Elohim, Yang Mutlak, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Dao, dan lain sebagainya sebutan dan gelar kepada-Nya. Karena berkat kasih-Nyalah saya masih bisa menggerakkan jari-jari tangan saya untuk mengetik kata demi kata yang akhirnya menjadi sebuah tulisan yang mungkin bermanfaat buat kamu. Dia juga yang memberikan saya kecerahan dan kelapangan dalam berpikir dan berpreoses step by step hingga mencapai suatu tujuan yang sudah di visikan dalam hidup saya. So langsung saja! Di postingan kali ini saya bakal ngebagiin seputar aliran Filsafat lagi, ya saya memberi judul di postingan ini "GOD IS DEAD" atau  dalam bahasa Indonesianya "Tuhan Telah Mati" menurut pandangan Filosofi Nietzsche. Madzhab Filsafat ini ser

Makna Hidup Menurut Filsafat Nihilisme

Gambar
  ARTI HIDUP MENURUT FILOSOFI NIHILISME Halo Sobat-sobatku... Sungguh saya amat bersyukur bisa berkesempatan untuk menulis sedikit pengetahuan saya dalam ilmu per-filosofian untuk dibagikan kepada kalian yang mencari kebahagian hidup dan mau apa apa sih arti hidupmu yang sebenarnya... So Syukur yang agung saya haturkan kepada Pantodýnamos Theós [Yang Ada Yang Maha Segalanya], karena berkat-Nyalah jari-jari saya bisa digerakkan untuk mengetik hurup demi hurup dan kata demi kata di atas papan keyboard ini, untuk menguraikan kalimat-kalimat yang berkumpul menjadi paragraf dengan pesan dan isi yang moga-moga bermanfaat. And so! di postingan baru ini saya mau ngebagiin sedikit tentang apa sih arti hidup menurut Filsafat/Filosofi Nihilisme? Yuk ahk langsung aja! Terkadang ketika kita merenung dan melamun didalam benak terlintas pertanyaan seperti ini:"Ngapain sih gua hidup, sekolah, kerja, nikah, terus ngurus anak lalu gua pensiunan terus tua lalu mati?"  "Ngapain sih gua seko

Hidup Menjadi Lebih Baik Dengan Stoikisme, Bagaimana caranya?

Gambar
  Halo Sobat-Sobat Online On Blogger! Gimana Kabarnya. Saya amat bersyukur atas kebaikan Sang Mutlak yang masih memberikan kesempatan, kesehatan, dan kemauan yang dengan perantaraan kesepuluh jari tangan saya itu membuat saya bisa membagikan sedikit curahan-curahan pengenahuan seputar Filsafat yang saya tahu dan fahami. So lanjutnya di kesempatan kali ini saya mau membagikan tentang "Bagaimana Hidup menjadi Lebih Baik Dengan Stoikisme." Madzhab Filsafat Stoikisme adalah salah satu aliran Filsafat yang bersifat Universal, bisa diikuti oleh barbagai macam kalangan, baik bagi rakyat biasa maupun rakyat konglomerat dan bangsawan. Sebagaimana yang dikatakan oleh  Epictetus   :"Yang kupahami tidak memandang gelar maupun kelas, semua bisa ikut, bagaimana hidup bisa tenang tentram jika masih memandang status [gelar dan kelas masyarakat]?" So, bagaimana Stoikisme bisa membuat hidup kita menjadi lebih baik? Ada beberapa tahap yang harus dilakukan oleh kita yang sedang mencari

Menghindari Penderitaan, Kegalauan, Dan Keputusasaan Ala Stoicism [Filosofi Teras].

Gambar
  Halo Sob.  Saya sangat bersyukur karena Sang Theos masih memberikan saya kesempatan untuk menulis segelintir tulisan dari apa yang saya tahu dan fahami mengenai Aliran Filsafat Stoicism. Di postingan sebelumnya saya sudah menuliskan sedikit pengenalan Filsafat Stoicism atau di sebut juga Filosofi Teras, nah kalo di sini saya akan menuliskan mengenai "Bagaimana sih menghindari dan menghadapi penderitaan, kegalauan, dan keputusasaan dalam hidup?" ya tentunya menurut orang-orang Stoic [para shopis] dengan bagaimana cara mereka menghadapi tantangan hidup di dunia ini. Kaum Stoic meyakini bahwa penyebab terjadinya penderitaaan dari emosi negatif adalah disebabkan karena salahnya memutuskan suatu keputusan, terlalu berekspetasi tinggi dan terlalu memikirkan ide-ide diluar batas kemampuan normal, so, semua itu adalah salah satu penyebab naiknya emosi dikarenakan kuatnya ambisi untuk mencapai apa yang diinginkan. Nah, bersyukur jika apa yang diambisikan itu bisa diwujudkan dengan i