GOD IS DEAD [Tuhan Telah Mati] Menurut Filsafat Nietzsche

TUHAN TELAH MATI

  

Halo sobat-sobat blog ku, ketemu lagi ni sama saya di postingan Blogger terbaru saya...

Masih seputar filsafat sih!

Saya amat bersyukur kepada Theos sang Kurios kita, Dialah yang [Beberapa dari] kita sebut dengan nama Tuhan, YHWH, Adonai, Rabb, Allah, Elohim, Yang Mutlak, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Dao, dan lain sebagainya sebutan dan gelar kepada-Nya.

Karena berkat kasih-Nyalah saya masih bisa menggerakkan jari-jari tangan saya untuk mengetik kata demi kata yang akhirnya menjadi sebuah tulisan yang mungkin bermanfaat buat kamu.

Dia juga yang memberikan saya kecerahan dan kelapangan dalam berpikir dan berpreoses step by step hingga mencapai suatu tujuan yang sudah di visikan dalam hidup saya.

So langsung saja!

Di postingan kali ini saya bakal ngebagiin seputar aliran Filsafat lagi, ya saya memberi judul di postingan ini "GOD IS DEAD" atau  dalam bahasa Indonesianya "Tuhan Telah Mati" menurut pandangan Filosofi Nietzsche.

Madzhab Filsafat ini sering disebut juga Filsafat/Filosofi Nihilisme.

So, pernahkan kamu bertanya-tanya begini "Apa sih makna hidup itu".

Saya yakin pasti kamu pernah atau akan mengalami hal ini ya setidaknya sekali seumur hidupmu.

Nah, sebagian orang bahkan masih bingung mengenai arti makna hidupnya sendiri, ya disebabkan karena perkembangan ilmu yang semakin maju kedepan dan manusia semakin mengetahui hal banyak katrena segala pertanyaan zaman Old di zaman sekarang satu persatu mulai terjawab oleh penemuan-penemuan ilmu pengetahuan yang semakin berkemajuan, sehingga manusia semakin tahu dan semakin jauh dari yang namanya (keterlibatan) "Tuhan".

Manurut Filosofi Nihilisme, walaupun hidup kita ini gak ada artinya, tapi kita masih bisa terbendung daripada fakta yang demikian, karena adanya banyak pilihan bagi kita untuk menentukan jalan hidup supaya kita bisa nentuin tuh makna hidup kita ini gimana.

Dan salah satu hal yang bisa membuat kita terhindar daripada ketiadaan "Arti" dalam kehidupan kita itu ya dengan agama, lah kenapa agama?

Dikarenakan agamalah yang bisa memberikan arti dan makna hidup itu, sebab agama memberikan kita sebuah Teori "Dunia Yang Sesungguhnya" atau dalam bahasa Inggrisnya "True World Theory".

Yang mengajarkan kita doktrin bahwa "dunia yang kita pijak saat ini hanyalah suatu jalan menuju Surga dan Neraka [yakni yang disebut True World itu] sebagai tempat dimana kita akan hidup kekal." 

Teori dunia yang sesungguhnya ini menyiratkan bagi kita bahwa "ada dunia yang lebih baik daripada dunia yang sekarang ini kita pijak."

Tapi eh Tapi, Bapa Filsuf Friedrich Nietzsche berkata demikian "Bahwa sebenarnya Teori True World ini hanyalah buatan manusia, dan kamu harus sadar akan hal ini."

Nah kalo kamu udah sadar akan hal ini, maka kamu akan tahu bahwa sebenarnya Tuhan Sudah Mati.

Mengapa demikian?

Karena kita sadar bahwa agama itu hanyalah produk manusia sendiri, sehingga  melahirkan statment yang pernah amat kontroversial dalam dunia filsafat, bahwa;

"Tuhan Sudah Mati,

Tuhan Tetap Mati, dan Kita [Manusia] telah membunuh-Nya"

Dan mengapa lagi demikian?

Bapa Nietzsche mengatakan bahwa ya karena manusia semakin kesini, semakin sainstipik, bisa lebih berfikir kritis, dan menyadari bahwa agama itu hanyalah buatan [hasil pemikiran dan tangan] manusia, jadinya kemajuan Ilmu Sains sama dengan Kejauhan manusia dengan Tuhan.

Dan agama itu just the theory,  hanya teori belaka, ya seperti doktrin Teori True World yang diajarkan agama demi melindungi kita umat manusia dari kebingungan arti makna hidup ini.

Tapi perlu diketahui, walaupun Bapa Nietzsche mengatakan bahwa Agama [dan Tuhan] itu hanya buatan manusia, tapi beliau mengemukakan bahwa ketiadaan agama akan menjadikan Chaos [kekacauan/ketiada beraturan] dalam kehidupan manusia, mengapa demikian?

Dan dari kematian Tuhan [ketiadaan agama] ini akan menjadikan musnahnya peradaban manusia dan akan menyulitkan untuk lebih berfikir Rasional [Ateis] tapi tetep beriman pada Tuhan dan agama [nonrasional], dan akan sangat amat sulit.

Dan ketika Tuhan dan Agama telah mati, maka akan musnah juga arti makna hidup bagi manusia.

Dampaknya kehidupan ini total gak ada artinya, Nilai-nilai dan norma-norma yang ditetapkan akan menjadi nisbi dan akan tiadanya argumen yang berarti karena udah gak ada lagi hukum yang baku.

Di satu sisi semua orang akan ada yang menemukan makna hidup yang sebenarnya, tapi di sisi lain ada juga orang yang depresi karena kehilangan arti makna hidup, nilai ketetapan dan hukum yang mutlak yang lahir dari agama.


Nahh, mungkin itu saja yang bisa saya bagikan, moga bermanfaat, saya membagikan apa yang saya ketahui dan apa yang saya fahami, jadi bila ada ketidak tepatan dalam bahasa, tulisan dan apa yang saya sampaikan, mohon kemakluman, karena kita semua selalu dalam tahap dan proses belajar.


So terimakasih banget buat yang udah baca.

Salam tutup hangat sobatku!

sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Ha. Ridwan . Yo. Mulyana



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Filosofi Teras (Filosofi Stoicism/Stoikisem)

Apakah Manusia Mempunyai Free Will Dalam Hidupnya Menurut Filosofi Determinisme

PENTINGNYA MEMAHAMI DIRI