Makna Hidup Menurut Filsafat Nihilisme

 

ARTI HIDUP MENURUT FILOSOFI NIHILISME

Halo Sobat-sobatku...

Sungguh saya amat bersyukur bisa berkesempatan untuk menulis sedikit pengetahuan saya dalam ilmu per-filosofian untuk dibagikan kepada kalian yang mencari kebahagian hidup dan mau apa apa sih arti hidupmu yang sebenarnya...

So Syukur yang agung saya haturkan kepada Pantodýnamos Theós [Yang Ada Yang Maha Segalanya], karena berkat-Nyalah jari-jari saya bisa digerakkan untuk mengetik hurup demi hurup dan kata demi kata di atas papan keyboard ini, untuk menguraikan kalimat-kalimat yang berkumpul menjadi paragraf dengan pesan dan isi yang moga-moga bermanfaat.

And so! di postingan baru ini saya mau ngebagiin sedikit tentang apa sih arti hidup menurut Filsafat/Filosofi Nihilisme?

Yuk ahk langsung aja!

Terkadang ketika kita merenung dan melamun didalam benak terlintas pertanyaan seperti ini:"Ngapain sih gua hidup, sekolah, kerja, nikah, terus ngurus anak lalu gua pensiunan terus tua lalu mati?"

 "Ngapain sih gua sekolah, kerja, ibadah?"

"Semuanya gak ada gunanya, seakan-akan sia-sia apa yang dah gua lakuin."

"Toh ibadah juga gua belum tentu masuk surga atau neraka, toh surga neraka aja belum jelas dan belum terbukti adanya."
Lah ampe sekarang belum ada tuh yang bisa ngebuktiin adanya surga ma neraka.

"Terus ngapa gitu gua bisa ada di dunia ini?"

Saya yakin setiap orang pasti pernah atau akan ngalamin datangnya pertanyaan seperti di atas, ya setidaknya sekali dalam masa hidup, itu wajar sih, nah kalo kamu udah pernah mempunyai pertanyaan seperti itu, maka itu artinya kamu sedang barada di posisi Nihilisme.

So apa sih itu NIhilisme?

Nilihisme adalah suatu pandangan bahwa semua yang ada di dunia saat ini tidak ada gunanya, tak punya arti, jadi ya hidup nihil gitu, gak terikat norma atau hukum agama, gak tertikat pandangan moral, dan gak ada agama yang "Bener" di dunia yang dijalani ini.

Jadi ya gak perlu percaya apa-apa gitu, gak meyakini aliran apapun.

Dan setidaknya sekali seumur hidup, kamu akan dan pernah berada di posisi Nihilisme, termasuk juga saya.

"Ya kita sering bergumam, ngapain sih semuanya gua kejar, ngapain sih semua keinginan gua capai, toh kedepannya gua bakal tua terus mati, dan semua yang udah gua dapet dan capai eh gak ada gunanya dan gak ada artinya setelah gua mati."

Ya emang sih, saya tahu bahwa hidup itu sulit dijelaskan, hidup itu yang acak gitu, dan hidup itu gak bisa milih, kita gak tahu masa depan kita mau gimana.

Yang jelasnya di seluruh jagat raya yang luas ini, kita ini ada, dan kita hidup, ya dihokikan saja.

Ya kita memiliki kemampuan otak yang lebih daripada jenih makhluk lainnya, dan banyak kesamaan dengan spesies yang ada di alam, tapi tahu gak, kita ni juga punya kesamaan dengan yang ada di sekitar kita...

yakni, MATI.

KIta bakalan mati, semua bersifat sementara, semua yang kita punya, baik itu harta, jabatan, istri, anak, teman, pacar, dan semua yang kita miliki yang gak ada gunanya kalo kita dah mati, kalah deh sama maut mah, mau dia milyader, mau dia pemulung kek, ya akhir hayatnya, otw kuburan.

Namun perlu kamu tahu dari Nihilisme ini ada positifnya juga sih.

Ya jadinya semua hal, masalah dan perkara yang kamu alami yang jadi gak penting, semua hal yang bisa membuat kamu sedih, senang, marah, dan lain sebagainya ya jadi gak ada gunanya.

Dan kalo semua masalah kamu gak penting, jadinya kamu bisa melakukan apa yang kamu mau lakukan, kamu bisa merencanakan tujuan apapun dan hidup di muka bumi ini seperti apapun.

Ada sebuah kisah yang diceritakan oleh seorang Filsuf bernama Albert Camus dalam bukunya yang berjudul "Le Mithe De Sisphe" dimana disana diceritakan ada seorang Sultan yang namanya [kalo gak salah sih] Sisipusi yang dihukum dengan hukuman mendorong batu ke atas bukit terus-menerus, namun setiap batu yang ia dorong itu sampai di atas bukit, batu itu menggelinding kembali ke bawah, dan secara terus menerus Sisipusi ini mendorong batu itu ke atas bukit dan kembali lagi menggelinding ke bawah gak ada berhentinya sampe akhir hidupnya, so analoginya ya seperti di kehidupan sehari-hari kita, tiap hari kita sekolah, kerja, sekolah, kerja, makan, minum, terus aja berulang, senin nya kita sedih, selasanya kita senang, rabunya bokek gak punya duit, kamisnya dapet komisi, jumat, sabtu, minggu yang gitu terus-terusan, ibaratnya si Sisipus aja, dia ngedorong batu dengan usaha yang keras dan melelahkan [penuh tekanan], pas nyampe atas ia ngerasa senang, terus batunya balik lagi ke bawah, didorong lagi ke atas bukit, terus aja sih gitu, begitu juga dengan hidup kita.

Ya gitulah hidup, terus berulang dan bersiklus, demikian Nihilisme yang dideskripsikan oleh Bapa Camus, tapi eh tapi, walaupun hidup kita kayak siklus, kita gak boleh nyerah, dan harus terus berusaha, dan menerima kehidupan ini yang emang gitu-gitu aja, namun kita harus move on, "terus dorong batunya"

Ya kalo kita gak terus ngedorong batunya ya kita gak bakalan ngerasa senang, happy atau dapet tekanan dalam hidup kita, nah malah dari sini kita bakal punya ARTI/MAKNA dalam hidup kita.

Tapi kalo kita gak nemu arti hidup ya gapapa sih, lagia semua orang bakalan Mati, ujung-ujungnya otw liang lahat, toh kita bisa terus berjalan dalam kehidupan, selama kita hidup dan bernyawa.

Saya mau ngutip sedikit perkataan dari Bapa Camus yang menurut saya bagus, beliau berkata begini:

"Jikalau kamu gak yakin sama apapun, kalo yakin semua hal yang ada gak ada artinya, jikalau kamu gak terjerat ajaran/dogma [agama dan aliran] apapun, ya semua yang mau kamu lakukan harusnya jadi mungkin [possible].

Dan jadinya gak ada satupun alasan buat kamu untuk tidak melakukan apa yang bisa menjadi berarti buat diri kamu, kamu bisa menemukan dan membuat suatu arti dan makna dalam hidup kamu, karena semuanya ya yang ada dalam hidup ini gak ada apa-apanya [gak ada artinya gitu], dan hanya diri kita sendiri saja yang bisa menemukan arti dan makna [sesungguhnya]."

Ya mungkin segitu saja yang bisa saya bagikan, moga bermanfaat, makasih ya yang uda mau baca, ya walaupun kata-kata dalam postingan saya sedikit banyak acak-acakan, hehe... moga faham maksudnya....

Terimakasih banyak

Sampai nanti di postingan selanjutnya!

M. H. Ridwan. Y. M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Filosofi Teras (Filosofi Stoicism/Stoikisem)

Apakah Manusia Mempunyai Free Will Dalam Hidupnya Menurut Filosofi Determinisme